Ketika membangun perusahaan atau menciptakan produk, memahami brand identity vs brand image sangat penting.
Sebab keduanya sama-sama memberikan pengaruh besar bagi usaha marketing perusahaan.
Brand identity adalah identitas yang dikenalkan perusahaan pada pembeli atau konsumen. Umumnya berupa logo, personality, hingga relasi.
Sementara itu brand image adalah kesan yang dimunculkan oleh brand di masyarakat.
Brand image terbentuk secara alami dan tidak bisa dipaksakan.
Untuk memahami lebih lanjut tentang kedua komponen branding ini simak perbedaan brand identity dan brand image di bawah ini.
Brand Identity vs Brand Image
1. Arti umum
Dikutip dari 99 Designs perbedaan mendasar dari brand identity dan brand image terletak pada kesan konsumen dan bagaimana pemilik brand berusaha membentuk opini masyarakat.
Brand identity adalah cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk membentuk citra terbaik mereka di hadapan para konsumen.
Ini bisa dilakukan dengan serangkaian promosi, pembuatan iklan, pembuatan logo, tagline, dan persona.
Diharapkan dengan usaha ini, citra brand bisa jadi baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sementara itu, brand image adalah pendapat yang dimiliki oleh konsumen atau masyarakat.
Pendapat ini adalah respons dari usaha yang sudah dilakukan oleh brand dalam membangun citra mereka.
2. Kontrol
Baik brand image atau brand identity memiliki kontrol yang berbeda-beda.
Menurut Logo, masyarakat tidak bisa mengontrol brand identity milik perusahaan.
Segala hal terkait dengan brand akan dikelola atau dibuat sendiri oleh perusahaan.
Sementara itu pada brand image, pemilik brand tidak punya kontrol terhadapnya.
Persepsi atau opini masyarakat akan terbentuk dengan sendirinya.
Pemilik brand hanya bisa berusaha memperbaiki atau mengubah citra jika ingin opini masyarakat berubah.
3. Fokus
Baik brand identity atau brand image memiliki fokus yang berbeda-beda.
Brand identity memiliki fokus agar brand terlihat unggul atau lebih baik dibandingkan kompetitor.
Selain itu, hal ini dilakukan untuk menarik konsumen untuk mengenal atau langsung melakukan transaksi.
Selanjutnya untuk brand image berfokus pada reputasi, kredibilitas, dan profesionalisme yang dimiliki brand.
4. Komponen
Dikutip dari Munch Studio, brand tidak terbentuk begitu saja, tapi dari hasil interaksi antara perusahaan dan masyarakat.
Brand identity merupakan elemen fisik yang bisa dilihat, didengar, hingga dibaca oleh masyarakat.
Itulah kenapa brand selalu terdiri dari banyak komponen agar mudah dikenal oleh masyarakat. Seperti yang Glints sebutkan, ada logo, tagline, hingga jingle.
Sementara itu brand image memiliki komponen yang jauh lebih banyak, karena persepsi yang dimiliki masyarakat tergantung dengan interaksi.
Hasil dari interaksi ini akan memengaruhi mental dan emosional. Ini yang membuat masyarakat jadi suka atau justru tidak suka.
5. Faktor penentu
Faktor yang menentukan kesuksesan brand identity adalah bagaimana presentasinya di masyarakat.
Selama dilakukan dengan baik dan menarik, peluang berhasil akan semakin besar.
Selanjutnya untuk brand image ditentukan oleh pengalaman dari konsumen setelah melihat iklan atau bisa juga setelah menggunakan produk atau jasa.
Brand identity vs brand image memang punya perbedaan mencolok, namun keduanya bisa meningkatkan awareness dari perusahaan.
Hasil akhirnya, revenue yang diterima perusahaan juga akan meningkat seiring dengan kuatnya citra brand di masyarakat.
Selain soal brand identity dan image, masih ada informasi lain seputar brand yang harus kamu tahu, lho.
Mulai dari strategi-strategi branding hingga jenis-jenisnya untuk mewujudkan strategi marketing terbaik.
BRANDING