Banyak perusahaan yang melakukan strategi online marketing karena dinilai lebih efektif. Namun, beberapa perusahaan juga masih menerapkan strategi offline marketing.
Mengapa demikian? Karena, strategi offline marketing masih relevan bagi perusahaan, terutama untuk keperluan marketing mereka.
Strategi offline marketing sendiri terdiri atas beberapa jenis. Beberapa jenis strategi offline marketing tersebut mayoritas masih dipakai pihak perusahaan hingga kini.
Adapun kesemua jenis strategi marketing secara offline tersebut adalah sebagai berikut ini!
Menggunakan Papan Reklame di Jalan Raya
Walaupun harus mengeluarkan biaya yang mahal, namun sejumlah perusahaan masih mau memakai jenis strategi offline marketing satu ini. Hal itu dikarenakan letak papan reklame sendiri yang sangat strategis, yaitu: di jalan raya.
Letaknya yang ada di jalan raya membuat iklan di papan reklame mudah dilihat oleh banyak orang, utamanya bagi yang sedang melintas di jalanan. Strategi offline marketing ini sendiri dijalankan dengan cara memasang iklan di papan reklame yang mereka sewa.
Iklan yang dipasang biasanya cenderung menonjolkan tampilan visual, dan meminimalisir teks atau informasi di iklan tersebut. Seperti: memperlihatkan orang tengah mengonsumsi suatu produk, atau melakukan suatu hal.
Adapun penggunaan teks sendiri dipakai untuk menyebutkan nama produk/jasa yang diiklankan. Jika tidak, teks yang dipakai biasanya berisi slogan atau motto perusahaan, produk atau jasa yang diiklankan tersebut.
Hal itu dilakukan agar iklan tersebut bisa seefektif mungkin tersampaikan pada mereka yang berkendara dan berlalu lalang di jalan raya.
Membagikan Kartu Nama
Kebalikan dari strategi offline sebelumnya, strategi offline marketing satu ini tergolong lebih murah dari segi biaya. Caranya pun juga cukup mudah. Pihak perusahaan hanya perlu membagikan kartu nama ke beberapa klien dan konsumen mereka.
Cara membagikannya pun tak sembarangan. Biasnaya, perusahaan akan membagikan kartu nama di beberapa momen tertentu. Misalnya: di agenda rapat atau pertemuan dengan klien; acara gathering dengan para konsumen; dan di beberapa momen tertentu lainnya.
Strategi offline marketing ini masih dipakai karena sangat efektif, utamanya dalam mengenalkan diri si perusahaan. Selain itu, strategi offline marketing ini juga bisa menjadi jalan penghubung antara perusahaan dengan klien dan konsumennya.
Hal itu dikarenakan perusahaan biasanya selalu mengisi kartu nama dengan nama dan kontak (entah nomor telepon, surel (email), atau bahkan keduanya) dari pihak perusahaan itu sendiri. Pencantuman dua informasi itulah yang membuat mereka dikenal dan bisa dihubungi oleh klien dan konsumen mereka.
Memakai Iklan Baris Offline
Meski saat ini sudah banyak yang beriklan lewat iklan baris online, penggunaan iklan baris offline sebagai strategi offline marketing nyatanya masih dipakai.
Hal itu bisa dilihat dari masih banyaknya iklan baris di koran ataupun majalah. Iklan baris offline sendiri memang biasanya bisa dilakukan oleh sejumlah media offline, utamanya koran dan majalah.
Iklan baris offline biasanya diselipkan di beberapa bagian halaman media offline. Misalnya: di atas halaman, di tengah maupun bawah. Bahkan di beberapa media offline tertentu (khususnya koran), iklan baris offline biasanya diletakkan secara eksluksif di satu halaman penuh yang disediakan khusus oleh pihak media tersebut.
Menggunakan Advetorial di Koran dan Majalah
Selain iklan baris, perusahaan biasanya sering memakai advetorial di koran dan majalah. Advetorial sendiri merupakan strategi offline marketing yang disajikan dengan gaya bahasa jurnalistik.
Lebih sederhananya, advetorial adalah sebuah iklan yang ditulis dengan gaya bahasa berita atau artikel, sehingga bentuknya mirip dengan berita atau artikel di media cetak (utamanya koran dan majalah).
Strategi offline marketing ini sangat cocok, utamanya bagi perusahaan yang ingin beriklan atau melakukan marketing secara halus dan persuasif.
Bila perusahaan hendak memakai strategi jenis ini, pihak perusahaan biasanya meminta langsung ke pihak media (baik koran atau majalah) untuk membuatkan advetorial.
Dikutip dari Business 2 Community, marketing melalui publikasi cetak seperti koran dan majalah juga menguntungkan karena akan memperlihatkan visibilitas brand dan juga menunjukkan keahlian dari brand tersebut.
Pihak perusahaan hanya tinggal memberikan sejumlah data yang nanti akan dituangkan ke dalam advetorial yang hendak dibuat.
Beriklan di Televisi
Di Indonesia, televisi merupakan media yang bisa diakses semua kalangan. Dari kalangan menengah ke atas hingga menenga ke bawah, bisa dipastikan kalau mereka pasti bisa mengakses televisi.
Karena bisa diakses semua kalangan, maka setiap konten (termasuk iklan) pasti bisa diakses pula oleh orang-orang tersebut. Itulah mengapa, beriklan di televisi menjadi salah satu strategi offline marketing yang masih dipakai hingga kini.
Luasnya kalangan yang mengakses televisi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak perusahaan, terutama dalam menerapkan strategi offline marketing satu ini. Pasalnya, mereka harus membuat iklan di televisi yang mampu dimengerti oleh semua kalangan, mulai dari kalangan menengah ke bawah hingga menengah ke atas.
Selain itu, mereka pun juga harus memerhatikan durasi iklan itu ditayangkan. Hal itu mesti diperhatikan, mengingat iklan di televisi biasanya hanya ditampilkan sebentar saja.
Menjadi Sponsor Suatu Acara
Bisa dibilang, kalau strategi offline marketing ini bersifat mutualisme. Pasalnya, strategi ini membuat pihak penyelenggara acara dan perusahaan sama-sama diuntungkan.
Dari pihak penyelenggara, mereka akan mendapatkan dana yang mereka perlukan dari pihak perusahaan. Sementara itu, pihak perusahaan akan mendapatkan untung berupa promosi yang dilakukan pihak penyelenggara acara.
Strategi offline marketing ini dijalankan lewat sejumlah proses. Pertama, pihak perusahaan menerima terlebih dahulu proposal dari pihak penyelenggara. Bila perusahaan sepakat, maka perusahaan akan memberikan sejumlah dana yang dibutuhkan ke pihak penyelenggara.
Namun, dengan syarat, pihak penyelenggara harus memasang logo perusahaan tersebut di panggung atau area tempat acara diselenggarakan.
Selain itu, pihak perusahaan juga biasanya meminta pihak penyelenggara (terutama MC) untuk memberikan ucapan terima kasih kepada pihak perusahaan, karena sudah mau menjadi sponsor dari acara tersebut.
Membagikan Brosur
Sebetulnya, strategi ini terbilang berisiko. Selain biayanya cukup mahal, brosur juga rentan hilang dan juga mudah dirobek atau dirusakkan. Kendati begitu, strategi offline marketing ini masih tetap dipakai perusahaan karena berbagai alasan.
Alasan pertama adalah karena strategi offline marketing ini cocok diterapkan di tempat atau acara khusus. Seperti di pinggir jalan dan di pameran dagang.
Selan itu, membagikan brosur juga cocok dipakai, utamanya bila perusahaan hendak melakukan strategi offline marketing secara informatif dan singkat.
Hal itu wajar mengingat brosur biasanya berisi informasi-informasi tertentu tentang perusahaan secara singkat. Seperti informasi produk terbaru perusahaan, info diskon atau potongan harga, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa jenis strategi offline marketing yang masih digunakan perusahaan hingga kini.
Tentunya penggunaan strategi ini sudah dipertimbangkan dengan baik dari perusahaan yang masih menerapkannya.
Banyak sekali ilmu dan strategi marketing yang bisa kamu pelajari dan terapkan.
KONSULTAN DIGITAL MARKETING